Sabtu, 19 Maret 2016

Pilu

Ada luka disetiap guratnya
Tersimpan rapi dibalik pundak si pria
Lemah
Mengadu air mata demi bahagia
Rapuh
Tak berdaya melawan sengsara
Seakan bulan tak mau menampakkan hidungnya
Diselemuti sang awan  senantiasa memeluknya
Sengaja. Agar cahaya tak kunjung ada
Amat dalam lubang di sana
Bukan mencela, hanya mencoba tertawa
Hhh. Bahkan senyum pasi
Rasakan hilangnya harap
Peluk bayangan nanar bersama nestapa.